Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Jumat, 05 Februari 2021

KEPING 27 MEMPERTANYAKAN KEMBALI

 

Menulis, membuat Rania semakin asik dengan dunianya sendiri. Melupakan warung yang diamanahkan orang tuanya untuk dikelola. Sehingga warung kecil yang baru memiliki beberapa pembeli ini masih saja tetap sepi karena Rania tidak melakukan promosi yang berarti.

“Sebenarnya untuk apa aku menulis?” bisik Rania. Kegiatan menulis yang ditentukan deadline-nya ini bagi Rania cukup memberi tekanan pada jiwanya. Meskipun kadang-kadang memberikan kesenangan bagi dirinya karena bisa melupakan semua hal hanya dengan menulis saja. Tapi Rania menyadari itu membuatnya menjadi tidak maksimal dalam berwirausaha. Tulisannya pun tidak terlalu bagus, ditambah lagi jika menjadi penulis ternyata dia harus bisa memasarkan bukunya sendiri.

Tapi tulisan ini jelek baru menurut diriny sendiri, belum tahu menurut orang lain. Hanya saja di grup menulis tempat Rania posting tulisannya, hanya hari pertama saja dia memperoleh like yang cukup banyak. Hari kedua berkurag setengahnya, dan hari keempat hanya mendapat kurang dari 10 like.

Hmm… apakah penilaian orang lain itu penting bagi dirinya? Rania tidak bisa mengambil kesimpulan sendiri. Akhirnya Rania berpikir untuk mengirimkan tulisannya kepada ibunya yang senang membaca setiap hari lewat  whatsapp pribadi, karena ibunya tidak memiliki akun facebook. Rania membutuhkan beberapa pembaca yang bisa memberikan feedback atas tulisannya ini.

Rania membutuhkan masukan atas cita-cita yang akan dia perjuangakan. Karena jika setengah-setengah, lebih baik jangan sekalian! Pernah beberapa kali Rania membaca sebuah quote dari salah satu penulis paporitnya: Orang lain boleh meremehkan mimpimu, tugasmu hanya satu, mewujudkannya! (DEP) setelah membaca quote itu rasa optimis Rania jujur meningkat. Tapi Rania tidak benar-benar paham cita-cita yang dituju itu. Penulis seperti apa, yang melakukan apa, yang membuat karya yang seperti apa yang sebenarnya dia tuju.

Atau pengusaha apa? Dengan target penjualan seperti pa. apa barang dan bisnis yang ditawarkan kepada orang lain, belum ada bayangan dalam diri rania sebenarnya. Bahkan bentuk warungnya saja dia belum paham akan dibawa ke mana. Sama seperti tulisannya, tulisan seperti apa yang akan dia latih 1000 kali untuk menjadi seorang yang ahli? Ini penting bagi Rania.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar