Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Jumat, 05 Februari 2021

KEPING 18 DIARY SYUKUR RANIA


Orang-orang di rumah alias keluarga tidak ada yang tahu kalau Rania mengikuti pelatihan menulis online. Yang dilihat orang tuanya hanya setiap hari Rania meulis di buku catatan dan meminjam laptop ayah setiap ayah pulang kerja.

Hanya adik bungsunya yang baru kelas 2 SD pernah bertanya kepada rania ketika dia sedang mengetik, “Kakak buat apa menulis itu?”

“Buat dibaca orang lain,” jawab Rania pendek.

“Kenapa harus menulis itu buat dibaca orang lain?” Tanya Farrel lagi membuat Rania bingung harus menjawab apa. Kalau di tulisan bisa saja rania menjawab bahwa dia menulis untuk memberitahu pengalamannya agar mennjadi pelajaran bagi orang lain. Tapi di dunia verbal, Rania kesulitan untuk menjawab pertanyaan adik bungsunya itu.

***

Sebenarnya Rania sedih, karena di usianya yang ke 30 dia belum bisa mandiri dan masih bergantung pada kdua orang tuanya. Tapi kata ustad Adzam yang mentreatment-nya dengan metode pengobatan rukyah mengatakan kalau Rania hanya kurang bersyukur. Bahkan dokter psikiatri juga mengingatkan Rania agar mensyukuri setiap hal kecil yang dia dapatkan.

Alhamdulillah, aku masih memiliki tempat berteduh hari ini.

Alhamdulillah, aku masih bisa makan sehingga tubuhku bertenaga hari ini.

Alhamdulillah, aku masih memiliki obat hari ini untuk menstabilkan keadaanku.

Alhamdulillah, aku masih bisa berusaha untuk berwirausaha hari ini meskipun masih dalam tahap percobaan.

Alhamdulillah, aku bisa beraktifitas untuk membantu sedikit pekerjaan rumah orang tuaku.

Alhamdulillah, tubuhku sehat hari ini dan tidak terlalu lemas.

Alhamdulillah, aku bisa menulis untuk merajut cita-cita kecilku.

Dan masih banyak Alhamdulillah yang tak akan habis walau tinta pena selautan digunakan untuk menuliskan nikmat Allah SWT. Bahkan tetap tak akan cukup meskipun ditambah tinta pena sebanyak itu juga. Tapi itu yang disarankan dokter Amir yang lumayan sepuh kepada Rania. Rania harus ingat dan mensyukuri setiap hal, termasuk hal-hal kecil yang dia dapatkan atau dapat dia lakukan. Itu juga yang diingatkan kembali oleh ustadz Adzam saat Rania menjalankan pengobatan alternative dengan metode rukyah.

Rania harus selalu bersyukur bagaimanapun keadaannya saat itu. Ya, kali ini Rania mulai menyadari sesuatu. Bukankah janji Allah SWT akan menambah nikmat bagi orang-orang yang bersyukur?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar