Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Jumat, 05 Februari 2021

KEPING 23 SEKERAT DOA YANG ACAK

 

Tuhan, Engkau Maha Tahu bahwa terlalu banyak yang kusembunyikan dari catatan ini. Semua yang kutuliskan tak sedikitpun menggambarkan badai bipolar yang paling dasyat yang pernah ku alami selama ini.

Keping-keping catatan ini hanya coretan kecil anak manusia yang terlalu banyak aibnya dalam menyelesaikan langkah kecil proyek menulis agar cita-citanya tidak padam ditiup maslah perasaan psimis dan putus asa yang kerp kali menerjang.

Tuhan, Engkau Maha Tahu apa saja hal mengerikan yang bisa dilakukan seorang bipolar sepertiku. Oleh karena itu aku meminta kepada-Mu taka da lagi yang mengalami hal-hal mengerikan yang telah aku alami selama ini.

Ya, Allah Ya Gaffur, ampunilah dosaku yang tak terbilang besar dan banyaknya. Ampuni dosa orang tuaku dan semua keluarga serta sahabat-sahabatku.

Tuhan, kalau boleh aku meminta aku ingin sembuh tanpa harus minum obat dari dokter lagi sedikit pun. Kalaupun aku harus tetap meminum obat-obatan itu, berilah selalu karunia berupa rezeki agar aku bisa membeli obat-obat itu.

Tuhan, kutitipkan mimpi dan cita-citaku pad kekuatan-Mu. Taka da yang tak mungkin bagi Engkau, meskipun orang-orang meenganggap impiku terlalu muluk, terlalu banyak, dan terlalu mustahil untuk bisa ku gapai.

***

Rania sadar bahwa tak banyak yang bisa dia kemukakan dalam naskah ini. Meskipun mungkin akan menjadi pelajaran bagi yang lain, tapi Rania juga meyakini perintah untuk menutup aib sendiri setelah Allah SWT menutupnya. Dia tidak boleh membuka aib yang telah ditutup oleh Tuhannya.

Rania pun paham bahw tulisan yang di buat mmungkin tak sesuai dengan ekspektasi pembaca, namun apalah daya saat ini hanya ini yang bisa Rania tuliskan untuk dirinya sendiri dan untuk beberapa orang baik yang bersedia membaca ceritanya.

Di sore yang malas ini Rania memaksakan diri untuk menyelesaikan satu lagi tulisan pendek dengan judul seadanya. Mencoba mengeluarkan kata demi kata dari tempurung otaknya yang sedang malas dan tak kunjung mendapat ide yang menarik.

Menulis sendirian seperti saat ini sudah menjadi keseharian Rania karena semua orang rumah sedang sibuk dengan pekerjaan dan urusannya masing-masing. Kalaupun mereka sedang bersantai, taka da yang berani mengganggu Rania dengan kesendiriannya.

Di sore yang malas ini Rania berhasil lagi menulis lebih dari 300 kata untuk tugas menulis online yang diikutinya itu, segala puji bagi-Mu ya Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar