Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Jumat, 05 Februari 2021

KEPING 26 HAHAHA

 

Hahaha!

Sudah sejauh ini ternyata tak ada hal menarik yang diceritakan Rania dalam novelnya. Hanya sebuah catatan tentang keseharian seorang wanita bipolar penyendiri yang setengah pengangguran yang membosankan. Tak ada petualangan bak cerita Harry Potter yang sangat digandrungi oleh Rania. Tak ada ketegangan dan masalah-masalah pelik yang dihadapi tokoh novelnya. Bahkan tulisan ini tak berbentuk novel sama sekali, hanya kumpulan catatan yang tersusun acak.

Hahaha!

Rania tetap menulis dipeluk pesimis dan keinginan untuk menghentikan kegiatan menulis ini lalu berbaring dan memejamkan mata, melupakan naskah buruk itu.

“Hus! Jangan berbicara buruk tentang dirimu sendiri! Ingat kata-kata adalah do’a,” bisik hati kecil Rania. Tapi otak rania yang sedang sinis tak bisa digubris sama sekali, di tetap menuliskan aura pesimis mengikuti jumlah like dari pembaca yang semakin lama semakin berkurang jauh.

Hahaha!

Rania sebenarnya ingin membuat cerita bersambung yang menampilkan percakapan yang memukau, seperti cerita orang lain yang dibacanya di grup menulis itu. Tapi otak Rania seperti bisu, seperti dia harus belajar lagi untuk melakukan percakapan dengan otrang lain.

“Mbak Rania!” tiba-tiba ada yang memanggil Rania yang sedang menulis di warungnya sambil tengkurap di lantai.

“Beli kopi tiga dan rokok setengah bungkus,” kata laki-laki di depan rania yang sudah bangkit berdiri.

“Tunggu ya, saya buatkan dulu!” jawab Rania sambil mengambil tiga buah gelas dan mulai menyiapkan kopi.

Hahaha!

“Sungguh hanya memaksakan diri membuat tulisan!” pikiran Rania mulai sinis lagi kepada dirinya sendiri. Dia benar-benar tidak puas dengan tulisan yang dikerjakannya beberapa hari ini. Ini terlalu jelek untuk membuat Rania menjadi seorang penulis.

Hahaha!

Rania tahu, dia terlalu tergesa-gesa menyelesaikan tabungan tulisan untuk 30 hari ke depan. Sehingga tulisan ini benar-benar seadanya, berputar-putar, berulang-ulang.

“Apakah seorang bipolar tidak bisa membuat tulisan yang bagus?” ataukah mungkin karena ini baru perjalanan pertamanya di dunia kepenulisan? Rania berusaha mengalahkan pikiran-pikiran pesimis itu dalam pikirannya. Namun kali ini masih cukup sulit. Pikiran pesimis itu masih mendominasi pikiran. Sepertinya Rania membutuhkan konsultasi kembali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar