Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Kamis, 04 Februari 2021

KEPING 13 SAAT KEBUNTUAN ITU DATANG

 

Gemericik air di kolam dekat warung tempat Rania merintis usaha tidak bisa menenangkan kegundahannya. Cicit suara-suara burung yang berterbangan di dalam sangkar besar yang dibuat ayahnya Rania tetap tak bisamembuat hatinya damai. Buku yang tergeletak di atas meja dengan pulpen di atasnya tetap kosong, itu yang membuat hatinya tidak tenang.

Siang itu cerah namun tak bisa membuat hati Rania ikut cerah. Kantuk yang menyerang Rania menjelang salat Dzuhur membuatnya kalut tak terhingga. Memang untuk urusan sepele seperti mengantuk saja Rania selalu memikirkan secara berlebihan ketika suasana hatinya sedang tidak baik.

Namun akhirnya pilihan yang biasanya Rania ambil adalah tidur, tidur dengan kantuk yang menyerang juga sedih yang datang bersarang dalam hatinya. Ah, sola perceraian? Sekarang ini sejak mengikuti latihan penulisan online, rania hamper sembuh sepenuhnya dari perpisahan itu. Ada mimpi dan cita-cita yang kembali Rania ingat dan memperjuangkannya sangat menyenangkan, apabila sedang tidak buntu.

Jika sedang buntu, ya begitulah, sedih yang dirasakan oleh Rania. Biasanya Rania lantas tidur sampai waktu dzuhur tiba. Setelah salat rawatib dan salat dzuhur, ditambah minum kopi, kembali rania mencoret-coret buku tulis yang dia gunakan untuk membuat tulisan kasar sebelum diketik di laptop.

Iya,sekarang Rania menemukan pola baru ketika menghadapi kebuntuan menulis dan bengong menatap layar laptop ayahnya. Pola baru itu adalah menuliskannya dulu apa yang dia ingin tulis di buku catatan, nanti setelah selesai baru diketik di laptop. Ternyata laptop Rania yang rusak malah memberikan pola baru yang berhasil dia temukan untuk membuat sebuah tulisan.

Yap! Ketika mengalami kebuntuan Rania akan tidur sampai waktu salat, lalu salat, mengaji sedikit, lalu mencoret-coret buku catatannya. Biasanya ada saja yang akhirnya bisa Rania tulis pada akhirnya. Dengan seizing Allah SWT.

Ah, padahal kebuntuan itu bukan satu-dua kali rania alami. Tapi ketika itu terjadi kerap sekali Rania sedih kembali dan merasa bahwa dia tidak akan bisa menyelesaikan tulisannya hingga akhir.

Bahkan sedih itu kadangakala datang setelah Rania selesai menulis beberapa bab novelnya, sungguh bipolar itu aneh. Selesai menulis, rania akan merasa tidak akan bisa menyelesaikan tugasnya. Dan itu berlangsung berkali-kali tanpa bisa dia lawan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar