Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Kamis, 04 Februari 2021

KEPING 11 KANTUK DAN KOPI

 

Untuk tugas akhirnya ini Rania memutuskan untuk menuliskan pengalaman hidup dengan bipolar yang bersarang di dalam tempurung kepalanya. Hanya saja rania kemudian kesulitan menentukan konflik untuk dituliskan dalam cerita ini. Dan itu membuat suara-suara miring dan pesimis semakin mendapat angin untuk melemahkan Rania. Tapi akhirnya Rania tidak peduli. Memang sebenarnya tujuan awal Rania mengikuti pelatihan menulis online ini adalah menyelesaikan setiap proyek yang diberikan. Meskipun menulis dengan jumlah minimal, Rania ingin mematahkan tulisan di sebuah artikel yang mengatakan bahwa penderita bipolar tidak bisa menyelesaikan pekerjaan.

Rania ingin menegaskan, terutama kepada dirinya sendiri bahwa dia bisa bekerja normal seperti orang lain, dan suatu hari nanti bisa menggapai segala mimpi dan cita-citanya yang selalu dianggap mustahil.

Hari ini pukul 11.00 WIB Rania diserang kantuk. Memang setelah berkenalan dengan obat Rania sering sekali mengantuk, baik pagi, siang atau pun sore hari. Kata Mas Bayu mantan suami Rania katanya kantuk itu berasal dari obat, tapi Rania tidak tau pasti. Rania memang selalu bermasalah dengan kantuk, meskipun kantuk dan tidur adalah salah satu nikmat dari Allah SWT agar tubuh kita beristirahat.

Tapi kalau boleh memilih, Rania ingin tidak mengantuk saja. Hanya saja kalau ingin segar dan tidak mengantuk Rania harus meminum kopi. Bukankah tidak sehat jika seorang wanita meminum kopi setiap hari? Apalagi Rania selalu diingatkan karena dia kurang minum. Tapi karena Rania ingin sekali dapat menyelesaikan proyek menulis ini, akhirnya dia memaksakan diri untuk meminum kopi agar tidak mengantuk.

Ya, bagaimana lagi. Rania tidak bisa mengerjakan tugas ini saat mepet deadline  seperti yang lainnya. Karena kepalanya akan terasa sakit jika dipaksakan untuk menulis di malam hari dalam keadaan tertekan. Pukul 08.00 WIB atau pukul 08.30 WIB Rania harus sudah tidur agar esok harinya bisa shalat tahajud. Setelah itu si kantuk tidak akan kunjung menghilang samapai Rania puas tidur hingga siang hari. Jadi bagaimana solusinya?

Ya terpaksa, kopi jadi jalan keluarnya.meskipun meminum kopi terlalu sering tidak baik bagi kesehatan, tapi rania sangat ingin menyelesaikan proyek menulis ini. Jadi terpaksa Rania harus meminum kopi agar tetap bisa terjaga dan melakukan berbagai aktivitas termasuk menulis.

Mengantuk sepanjang hari memang menyebalkan. Rania tidak mau menjadi generasi rebahan yang hanya tiduran sepanjang hari. Masih banyak mimpi yang harus dia perjuangkan.

Mengantuk sepanjang hari membuat cerita hidupnya menjadi sangat membosankan. Perjuangan macam apa yang diisi dengan mengantuk seharian? Perjuangan macam apa yang diisi hanya dengan berbaring seharian, sementara kaki dan tangannya masih bisa berfungsi. Akhirnya Rania semakin bersahabat dengan kopi, meskipun sekali-kali Rania mencoba dan berusaha untuk bisa terjaga dan beraktivitas tanpa harus meminum kopi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar