Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Jumat, 07 September 2012

Sebuah Permulaan (Saya, sebuah penyakit, obat, dan blog baru)

www.google.com

Akhirnya, saya punya blog lagi #fyuuh
Mengapa judulnya "Sebuah Permulaan"? mudah saja, karena ini adalah tulisan awal di blog yang baru ini. Ya, akhirnya saya membuat blog baru setelah sebelumnya menutup blog terdahulu yang hanya berisi beberapa tulisan saja. #Ya, tidak penting ya? =.="

Untuk apa saya membuat blog? Karena teman-teman saya rata-rata memiliki blog, meskipun banyak juga dari mereka yang membiarkan blog mereka kosong atau hanya berisi satu atau dua tulisan saja,  dan saya pun kemarin-kemarin begitu.
Kembali lagi... Untuk apa saya membuat blog?
Terus terang blog ini hanyalah sebuah alat untuk saya mengenali diri sendiri. Adapun alasan tidak cukup dengan sebuah diary, itu hanya sebuah usaha. Ya, siapa tahu blog saya ini bisa terkenal seperti orang-orang haha, atau mungkin siapa tahu suatu tulisan-tulisan ringan ini dapat memberi manfaat bagi orang lain. Ya, semacam berbagi pengalaman.

Saya, sebuah penyakit, obat, dan blog baru.
Uhm... 2 tahun ini sebuah penyakit datang kepadaku. Ya, semacam penyakit yang membuat penderitanya (salah satunya saya) tidak dapat membedakan antara realita dan imajinasi yang tak nyata.  Para penderitanya akan merasa curiga kepada setiap orang, merasa setiap pembicaraan mengarah kepada dia (semacam ke-PDan kali ya), ketakutan, sedih, cemas, dan gelisah. Dokter menyebutnya Gangguan Emosi. Sementara orang-orang biasa menyebutnya Gangguan Jiwa atau lebih kasar lagi Sakit Jiwa =.=a

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Saya kurang tahu juga (loh?).
Sepertinya ada hubungannya dengan sesuatu yang ada dalam tubuh. uhm... mungkin semacam hormon, soalnya saya diharuskan memakan obat. Untuk yang sekarang obatnya ada 3 macam, dan obat itu akan membuat saya saaaangat mengantuk sampai-sampai gak bisa buka mata. tapi setelah beberapa jam selalu terbangun dan ketakutan tanpa sebab yang puguh.

Lalu, apa hubungannya sama blog?
Nah, tahun kemarin saya dinasehati oleh dokter untuk lebih sering curhat karena (katanya) saya mudah stres. Tapi kenyataannya saya tetap kesulitan untuk curthat secara verbal (padahal cerewet). Selain itu, saya suka bingung sendiri kalau disuruh curhat tentang suatu yang serius. Seperti ketika beberapa orang terdekat yang tahu aku sakit (lagi) bertanya, "Memang masalah apa yang kamu pikirkan sampai kamu sakit begitu?"
Saya bingung. Perasaan meskipun ada masalah, tapi gak jauh berbeda sama orang lain. Meskipun mungkin berat tapi saya sendiri (perasaan) tidak menggap masalah itu sebagai masalah yang harus membuat saya depresi kok. 
Uhm, mungkin alam bawah sadar saya yang depresi karena saya tidak peka, bahkan sama perasaan sendiri.
Naaah... oleh karena itu saya membuat blog. Supaya saya bisa lebih mengenal diri lewat tulisan-tulisan ini, dan siapa tahu ada yang baca dan bisa memberi masukan ataupun komentar. (^_^)v

Tentang penyakit ini...
Saya tidak malu dengan penyakit ini, meskipun (seringkali) tak mau berhadapan dengan orang-orang yang menyaksikan ketika saya "kumat". Mengapa tidak malu? Karena penyakit ini datang kepada saya juga atas izin Allah Swt. dan saya percaya bahwa Dia selalu punya rencana atas apapun yang terjadi atapun tidak terjadi. 

Mungkin penyakit ini teguran kepada saya yang tidak bersyukur, sering menggunakan otak yang Allah berikan untuk hal-hal yang sia-sia, bukan untuk mengingat-Nya dan berpikir tentang keagungan-Nya. Mungkin juga Allah memperlihatkan betapa gamangnya saya dalam menjalani kehidupan, dan saya tidak sadar juga atas itu. Atau mungkin lainnya, lainnya, dan lainnya.

Harapannya...
Semoga penyakit ini adalah sebuah ujian yang dapat membuat saya menjadi lebih baik, lebih mengenal, dan lebih dekat dengan-Nya yang memberikan sakit dan juga obatnya. ...dan semoga saya lulus dengan ujian ini, sehingga tahun depan tidak mengulang lagi untuk yang ke-3 kalinya. Amiin ^^

Saya sangat percaya, semua masalah, semua kesakitan yang bertandang..., apapun
adalah sebuah pelajaran agung dari Sang Pendidik kepada kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar