Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Minggu, 01 September 2013

Hidup Terus Berjalan

Nurin menatap pemandangan di depannya dengan perasaan yang tak bisa dilukiskan bahkan oleh dirinya sendiri,
            “Aku benci melihatnya, Bu!” ucapnya kemudian dengan pandangan yang tak beralih.
            “Ibu tahu sayang,” Ibu mengusap-usap punggung gadis sulungnya itu, punggung itu tegang, seperti menahan sesuatu yang berat.
            “Lalu mengapa Ibu mengajakku melihat ini?” lanjut Nurin lagi, “Aku tidak bisa merasakan kebahagiaan mereka!” Nurin tetap memandang benci dan tajam.