Selamat datang Kawan!

Menulis bersama angin...
ayo merdeka! ^-^v

Kamis, 04 Oktober 2012

Menari Bersama Hidup (Cinta Monyet Putih-Biru)


Gambar dari www.google.co.id

Bag 1
Berawal pertengahan 2004
takdir tunjukan padaku eloknya sang purnama
manisnya orange biru yang ia kenakan
tas hitam tersandang
berpadu membalut wajah lugu itu

takdir telah berencana
kemudian
esoknya ku mengenalnya
dan tanpa kata aku terpikat

enam purnama ku lalui
dengan ku intip sinarnya di kejauhan
enggan tuk menyapa
takut hingga tak mampu tuk berkata

enam purnama meredup
ku dapat melihat sinar itu
percayakah kau ?
sungguh sangat dekat
do’a mengangkasa
ku ingin selalu di dekatnya

rupanya tuhan telah berencana
dia semakin dekat
dengan sinarnya yang kemilau
aku merasa aku memilikinya

enam purnama pula ku lewati
dengan bahagia tersenyum di hati

hanya dengan enam purnama
ku dapat melihat
wibawa di balik wajah lugu itu
ku dapat melihat
jiwa berbudi di sela canda itu
ku dapat melihat
kedewasaan di balik kemarahan itu
ku dapat melihat
permainan dunia
dalam setiap hembusan nafas insani

kini awal 2005
semua berubah saat itu
roda-roda kehidupan tlah bawa mimpiku
dua purnama ku lalui dengan kebimbangan
dengan tangis…..
mengapa kau bertemu dengannya ?
mengapa aku mengenalnya ?
setelah sekian lama ku jalani
hidup dalam mendung kelabu
sepertinya hujan sudah dekat…..

aku berharap…..
hujan cepatlah datang
hingga bunga-bunga bermekaran
dan rumput hijau tertawa riang
alam pun bernyanyi bersama dengan bahagia

dua purnama berganti dipertengahan 2005
hujan pun turun
hujan yang ku impikan turun
namun…..
ku terpana
ku tertegun
ku menangis…..
hujan duri yang ku terima
ku melihat duri….

duri yang tersembur dari langit mendung itu
menghempas
meretakan
kemudian…..menghancurkan !!
menghancurkan benih-benih kasih yang ku tanam dan mulai tumbuh…..
semakin lama…..
ku merasa aku semakin gila
ku merasa aku bukanlah aku
aku gadis tegar
aku gadis kuat
aku bukan wanita lemah

namun…..
kini aku sangatlah rapuh
duri itu
tlah menembus hidupku
menghancurkan kekuatanku
menumpahkan kantong air mataku
hingga kering dan kerontang
dan khayal tetap mengenangmu
mengenangmu yang pergi
pergi berkelana bersama sang merpati

kemudian…..
ku mulai rasakan kembali
sinarmu hanya untukku
walau sang merpati selalu ada di hidupmu
aku masih mengharapmu
menunggumu…..
hingga hidupku beku

sekian lama…..
aku mulai tersadar
ku harus akui
kau bahagia bersamanya
tapi aku tetap merasa
aku di hatimu
aku terus menunggu

aku gadis tegar
aku gadis kuat
aku bukan wanita lemah
dan aku menjadi aku
yang tegar
dan kuat

dengan kesabaranku
ku kan terus menunggu
dengan kekuatanku
ku kan bertahan
walau seribu mantra dan duri beracun
menghujam jiwa dan ragaku

tahun pun telah bergeser kembali
kini awal 2006
aku yang menunggu
aku yang menanti
terlempar ke lautan pasir
gersang…..
tandus…..
tanpa setetes pun embun di ujung daun itu

huh…
aku kini tak percaya
apa yang dulu ku percaya
aku kini tak merasa
apa yang dulu ku rasa
dan kini aku tak tahu
apa yang dulu ku yakini

aku tak percaya aku di hatimu
dan memang tak pernah ada yang berkata
aku tak merasa sinarmu terangiku
aku pun tak tahu apa namaku ada di memory mu
tapi…..
aku percaya kau mencintainya
takan meninggalkannya
aku merasa dia adalah seluruh nafas hidupmu
dan ku yakin kehilangan sungguh menyakitkan
bagimu…..
jika terjadi


tapi aku tak dapat menggantimu
walau sederet nama ku sebut
aku tak dapat melupakanmu
walau seribu bintang ku tatap
dan…..
kau selalu hadir di diriku
walau seribu tahun ku berlari

dan kini
aku tak ingin berlari lagi
aku tak ingin melupakanmu
aku sengsara…..

mungkin ada rencana takdir
yang pertemukanku denganmu
mungkin ada segudang maksud
di balik ini semua

aku kan terus menunggu
walau ku tak tahu apa yang ku tunggu
aku kan menanti
walau ku tak yakin apa yang sebenarnya ku ingin
dan ku terus mencari
arti pertemuanku denganmu


sungguh aku ingin usaikan cerita ini
aku ingin jawaban
jawaban pasti

hingga tahun berganti kembali
ku kan usaikan cerita ini
jika semua pasti
jika ku temukan semua jawaban
dan ku yakin
ku kan bertemu semua jawabnya

Bag 2
Hari kedelapan Februari 2006
hari dimana ku melihatmu tuk yang pertama kali
melihatmu bergurau mesra
dengannya merpati putihmu

bumi berkabut tebal
tanpa sanggup lagi ku sembunyikan rasa
namun….. kabut samarkan semua
semua perih hatiku yang pecah

matamu kurasa kembali menengokku
hatimu ku rasa menyapaku
tapi senyum dan tawa manjamu padanya
hancurkan satu-satunya mimpi indahku
air mata kembali menetesi hati
ku kembali menelan pahit
ku kembali tertawa kosong
mencoba obati luka hati
yang menganga
dan sangatlah perih….. sakit…..

kapan air mataku terhenti untukmu ?
rasanya tak pernah habis pertanyaan itu
selalu ingin terjawab
namun….. masih saja membeku
tak pernah ku dengar jawabnya terbisik

dan ku semakin merasa
aku semakin kecil di hatimu
semakin kecil…..
semakin kecil…..
bahkan lebih kecil dari tak ada

mungkin cerita ini kan terus berlanjut
walau ku tak tahu sampai kapan
hanya yang ku tahu
awal yang baik kan berakhir bahagia



Bag 3
Juni 2006
setelah ku lama tak bersua
setelah ku lama tak bertegur sapa
ku melihatmu lagi
ku rasakan kehadiranmu lagi

aku tak mengerti permainan takdir
ku tak tahu rencananya
yang kini buatku berharap lagi
dan kini ku rasa dekat kembali

ku kan ikuti saja
sampai kapanpun
sampai permainan usai dan ada pemenang

Bag 4
Juli 2006
kini semua pasti
waktu yang tak ku ingikan tiba
setelah kau datang
dalam sekejap kau pergi
dan sangatlah lama



4 tahun
bukan waktu yang singkat untuk aku menunggu
4 tahun
bukan sebentar aku menanti
dan mungkin…..
sebelum waktu itu tiba
sebelum kita bertemu
kau sudah tak mengenalku
kau sudah hilangkan namaku dari memory mu

…..dan sebelum 4 tahun itu selesai
mungkin aku tak mengingatmu lagi
mungkin aku tak mengharapkanmu lagi
dan mungkin kau tlah pergi dari hatiku
entah sampai kapan
….. mungkin selamanya ……

apakah cerita ini hanya sampai di sini ?
Apakah ceritaku tentangmu tlah habis
aku tak tahu…..

kita ikuti saja aliran waktu
dan kita kan ungkapkan semua cerita
semua cerita di balik waktu itu…..


Juli 2007
Cerita ini sungguh sangat naïf
cinta monyet…..
dan…..
klasik.

September 2007
Ku temukan tokoh baru dalam cerita-cerita
Dalam puisi yang kan ku tulis…
Episode baru dalam kehidupanku…
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar