Saat
pulang kampung kemarin tiba-tiba ada percakapan singkat antara aku dan Apa
(panggilan buat ayah). Kira-kira seperti ini percakapannya...
Apa : “Kuliah Nanda 1 tahun lagi kan?”
Apa : “Kuliah Nanda 1 tahun lagi kan?”
Aku : “Iyah (kalau lancar, amiin),” jawabku singkat
dan gak begitu “ngeh” karena sedang menonton tv (kalau gak salah)
Aku : “Iya,” jawabku lagi-lagi singkat.
Apa : “Berarti gak nyampe setahun?”
Aku : (Anggap saja ngangguk-ngangguk, bosen jawab
iyah mulu)
Apa : "Setelah lulus nanti mau
ngapain?"
Aku : “Uhm... ya ngapain ajah, ngajar mungkin...
Mau bisnis ah,” jawabku dengan sangat ringan. Ckckck =..=”
Aku
memang belum begitu terpikir berat mengenai kehidupan setelah lulus nanti.
Mungkin karena selama ini alhamdulillah selalu
hidup dalam kemudahan, tidak dalam arti hidup kaya... hanya kalau uang jajan mah setiap bulan juga dapat dengan
mudah, juga masih bisa belanja ini-itu. Belum merasakan mempunyai tanggungan
juga jadi ya hidup ini uhm... ya seperti ini *haduh =..=”
Saat
itu aku tidak begitu “ngeh” dengan percakapan itu karena aku sedang asik
menonton tv, tapi setelah itu jadi berpikir juga. Mau ngapain ya nanti?
Ada
beberapa pilihan yang ingin “aku menjadi” setelah lulus kuliah nanti...
1.
Menjadi
penulis propesional
Ya, rasanya ingin sekali salah satu penghasilan
terbesar itu dari hasil menulis. Rasanya ingiiiiiiiiiiiiin sekali *menghayal
tapi teroganisir insyaallah hehe
^___^
2.
Menjadi
guru
Membayangkan
bertemu dan belajar dengan anak-anak, ABG-ABG, dan remaja-remaja itu selalu
menghadirkan bayangan yang menyenangkan. Mereka dengan segala problematik dan
warna-warninya membuatku selalu ingin “bertualang” bersama.
3.
Menjadi
pebisnis
Ya
ya ya ingin ingin ingin... ingin punya kafe puding, punya percetakan, punya
usaha aksesoris yang guede. Kumaha tah
carana?
Itu
adalah apa-apa yang aku inginkan untuk dilakukan. Memang tak akan mudah, tapi
bukan berarti tidak mungkin bukan? :))
#Tetapi
sekarang aku lebih sedang mengajari hati untuk berpikir...
...uang
dan hidup tak perlu dipikirkan dengan terlalu “menjelimet”. Rezeki kan dari Dia, hidup pun
Allah yang atur semuanya. Cukup kita tetap bertahan dan berjalan di jalan-Nya,
tetap dan senantiasa menetapkan hati pada hakikat bahwa kita adalah hamba-Nya,
beribadah hanya kepada-Nya, lalu BERUSAHA DENGAN BAHAGIA dan berharap mendapat
ridha dari semua hal yang Dia berikan. SEMANGKAAA... Semangat hidup karena
Allah ta’ala (^.^)@
Oke,
lets say Bismillah...
^_^
Wuih mantap.. Sekarang sudah kesampaian 1 dari 3 hal yg Ibu tulis diatas.. mudah2n yg lain nyusul.
BalasHapusWaah baru kebuka komentarnya...
HapusAmiiiiiiiiin 2000x :D